Kamis, 09 September 2021

MATERI SOSIOLOGI KELAS XII GASAL 2021/2022 PERUBAHAN SOSIAL (PENGERTIAN dan TEORI)

Pengertian Perubahan Sosial Budaya Selo Soemardjan Perubahan sosial sebagai perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat John Lewis Gillin dan John Philiph Gillin Perubahan sosial dianggap sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan materiil, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat Kinsley Davis Perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, adanya perubahan dalam hubungan antyara buruh dengan majikan W. Ogburn Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial Berdasarkan definisi perubahan sosial yang telah diuraikan oleh beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan perubahan sosial adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur-unsur yang mengalami perubahan dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain sebagainya. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, teknologi, dan sebagainya. Teori Perubahan Sosial Budaya Teori Evolusi Teori ini memandang perkembangan masyarakat berjalan perlahan-lahan. Menurut Soerjono Soekanto, teori evolusi dibedakan menjadi: 1. Unilinear theories of evolution Menyatakan bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuaidengan tahapan-tahapan tertentu, bermula dari bentuk sederhana kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. 2. Universal theories of evolution Menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu, yakni masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok heterogen baik sifat maupun susunannya. Dengan kata lain bahwa gejala umum yang sama akan terjadi pada semua bentuk masyarakat. 3. Multilined theories of evolution Teori ini didasarkan pada penelitian-penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Perubahan yang multilinier menunjukkan adanya kesejajaran dalam perubahan sosial yang terjadi pada lembaga sosial, seperti perubahan sistem mencari nafkah dari ekstraktif ke eksploitatif, dari cara berburu menjadi bercocok tanam. Salah satu pendukung teori evolusi adalah Auguste Comte tentang teori perkembangan akal budi manusia yang memiliki tahapan: 1. Teologi Tahap ini merupakan tahapan paling awal dari perkembangan akal budi manusia, manusia berusaha menerangkan fakta kejadian dalam kaitannya dengan teka-teki alam yang dianggap berupa misteri. Manusia tidak menghayati dirinya sebagai makhluk rasional yang posisinya di dalam alam berada di atas makhluk-makhluk lain, sebaliknya manusia menganggap dirinya sebagai bagian dari alam yang selalu diliputi oleh rahasia yang terpecahkan oleh pikirannya yang sederhana. 2. Metafisik Tahap ini mulai melakukan perombakan atas cara berfikir lama, semua gejala dan kejadian tidak lagi diterangkan dalam hubungannya dengan kekuatan yang bersifat supranatural dan rohani. Manusia pada tahap ini berusaha keras untuk mencari hakikat atau esensi dari segala sesuatu. Mereka tidak puas hanya dengan mencari pengertian umum, tanpa dilandasi oleh pemikiran dan argumentasi logis. 3. Positif Pada tahap positif, gejala dan kejadian alam dimengerti berdasarkan pada observasi, eksperimen dan komparasi yang ketat dan teliti. Gejala dan kejadian alam harus dibersihkan dari muatan teologis dan metafisis. Akal mencoba mengobservasi gejala dan kejadian secara empiris, tahap positif manusia mengakui manfaat dari ilmu pengetahuan. Teori Siklus Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zamam merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Bagaimanapun seseorang berusaha untuk mencegah terjadinya perubahan sosial mereka tidak akan mampu, karena perubahan sosial sudah seperti sifat alami yang dimiliki setiap lingkungan masyarakat. Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial bisa saja terulang kembali. Teori Konflik Demonstrasi merupakan konflik yang akan memicu terjadinya perubahan sosial Karl Marx berpendapat bahwa perubahan sosial tercipta akibat adanya pertentangan antar kelas atau konflik. Marx melihat konflik antara 2 kelas sosial, yaitu kaum borjuis dan kaum proletar. Dimana kaum borjuis adalah orang yang kaya dan punya uang sedangkan kaum proletar adalah para buruh, baik buruh pabrik, buruh, bangunan, buruh kantoran, juga buruh lainnya. Karena terjadi ketimpangan dan perbedaan kepentingan dimana kaum borjuis berorientasi kepada keuntungan yang sebesar-besarnya, maka mereka menekan upah buruh yang bekerja kepada mereka. Hal ini menyebabkan para buruh yang berharap akan penghasilan lebih baik untuk menaikkan taraf hidupnya tidak tercapai. Maka dari itu terjadilah sebuah konflik yang menghasilkan aturan-aturan untuk buruh sehingga tidak di eksploitasi oleh kaum borjuis. C. Rangkuman Perubahan sosial adalah suatu proses di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi suatu sistem sosial. Unsur-unsur yang mengalami perubahan dalam masyarakat, biasanya mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, stratifikasi sosial, kebiasaan, dan lain sebagainya. Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti Pendidikan, ekonomi, hukum, sosial, teknologi, dan sebagainya. Teori evolusi menjelaskan bahwa perubahan sosial terjadi secara lambat untuk waktu yang lama di dalam sistem masyarakat. Perubahan sosial dalam teori evolusi jarang menimbulkan konflik karena perubahannya berlangsung lambat dan cenderung tidak disadari. Menurut Soerjono Soekanto terdapat tiga teori utama dalam evolusi Teori siklus menyatakan bahwa perubahan sosial ini bagaikan roda yang sedang berputar, artinya perubahan zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia dan tidak dapat dikendalikan oleh siapapun. Sedangkan, teori konfik memandang bahwa perubahan sosial tercipta akibat adanya pertentangan antar kelas atau konflik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar