Kamis, 14 Oktober 2021
MATERI PHT SOSIOLOGI KELAS X IPS
Pengertian Sosiologi
Istilah Sosiologi menurut Auguste Comte berasal daribahasa Yunani (latin). Sosiologi berasal dari kata socius yangartinya teman atau sesama dan logos berarti cerita. Jadi menurut arti katanya sosiologi berarti cerita tentang teman atau kawan (masyarakat).
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan sebuah pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain. Berikut ini beberapa definisi tentang sosiologi.
1. Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar-manusia dalam kelompok-kelompok.
2. Pitirim A. Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral)
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial (gejala geografis, biologis).
3. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
4. Paul B. Horton, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
5. Soerjono Soekanto, sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Dari beberapa uraian para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tata hubungan dalam masyarakat, serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional empiris, bersifat umum dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain yang ingin mengetahuinya.
Sosiologi adalah ilmu yang khusus mengkaji masyarakat. Para sosiolog berperan memberikan gambaran realitas sosial yang dikaji secara ilmiah dengan metode-metode tertentu guna mendapatkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu akan dimanfaatkan untuk membantu dalam menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Adapun yang dimaksud dengan ilmu sosial ialah keseluruhan disiplin ilmu yang berhubungan dengan manusia, yang di dalamnya terdapat unsur dalam membentuk kehidupan masyarakat dan budaya.
Sejarah Perkembangan Sosiologi
Tahukah kamu, kapan, di mana dan bagaimana sosiologi lahir dan berkembang? Dan siapakah tokoh-tokoh sosiologi yang berpengaruh saat itu?
Lahirnya sosiologi berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi Sosial (Prancis). Adanya revolusi tersebut berdampak pada keharmonisan dalam hubungan antarwarga masyarakat. Terjadi kekacauan dan kesenjangan sosial di antara rakyatnya. Situasi ini mendorong seorang ahli filsafat Prancis, Aguste Comte membuat suatu karya yang luar biasa. Dalam karyanya yang berjudul Course of Positive Phylosophy (1844), Comte menyebut kajian tentang kehidupan sosial manusia dengan istilah sosiologi. Oleh karenanya, Auguste Comte mendapat julukan sebagai Bapak Sosiologi Modern. Namun, selain Aguste Comte terdapat beberapa ahli yang berusaha mengkaji hubungan antarmanusia seperti Karl Marx, Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber.
Abad 20 sosiologi berkembang pesat di Amerika Serikat. Pada masa ini di Amerika Serikat tumbuh kota-kota besar, industri-industri besar dan gelombang migrasi besar-besaran. Akibat dari pertumbuhan perkotaan ini menimbulkan gejolak dan perubahan sosial yang besar dan kompleks. Kondisi demikian menjadi kajian para ahli sosiologi untuk menemukan pendekatan baru, sehingga melahirkan sosiologi modern.
Secara garis besar perkembangan Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dapat diuraikan secara kronologis dalam empat fase atau empat periode, yaitu:
1. Tingkatan pertama ini dimulai sejak zaman keemasan sampai dengan abad pertengahan
2. Masa ini dimulai sekitar abad ke 16 sampai abad ke 17, saat individualisme berkembang di Eropa
3. Masa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat yang berdiri sendiri, tetapi menggunakan metode-metode ilmu pengetahuan lain. Masa ini merupakan kelanjutan dan perluasan pandangan sosial psikologis realistis abad ke-18.
4. Masa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, memiliki sasaran dan metode yang khusus yang mencerminkan sebuah ilmu pengetahuan yang mandiri, yaitu abad ke 19.
Karakteristik Sosiologi
Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi tentunya mempunyai karakteristik sebagai ilmu. Adapun karakteristik Sosiologi adalah:
1. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya Sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi (das sein) dan bukan apa yang seharusnya terjadi (das sollen).
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai.
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakikat, isi dan struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.
7. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya Sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris
Hakikat dan Ciri-Ciri Sosiologi
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.
1. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat berdasarkan fakta serta hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga). Data sosiologi diambil berdasarkan hasil observasi di masyarakat, karena objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Dengan demikian untuk mendapatkan data dari masyarakat diperlukan pengamatan langsung di masyarakat. Contoh, sosiolog melakukan penelitian tentang tingkat pendidikan anak jalanan, maka siswa tersebut mengambil data dengan melakukan observasi terhadap anak jalanan.
2. Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
3. Kumulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. Masyarakat senantiasa berkembang, demikian juga dengan masalah yang ada dalam masyarakat pun akan berkembang pula. Sebagai suatu ilmu dalam mengkaji sebuah permasalahan di masyarakat, sosiologi akan menggunakan teori-teori yang sudah ada sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman tentang dasar permasalahan dan kemudian akan melahirkan teori yang baru untuk memperkuat dan memperluas teori yang sudah ada.
4. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam. Contoh ketika mengkaji fenomena prostitusi, sosiologi tidak melihat baik atau buruk masalah tersebut, tetapi bertujuan untuk menjelaskan secara mendalam.
Cabang Ilmu Sosiologi
Sosiologi yang berkembang dalam masyarakat memiliki beberapa cabang yang disesuaikan dengan bidang keilmuannya. Beberapa cabang ilmu sosiologi adalah sebagai berikut:
No Cabang Sosiologi Deskripsi
1 Sosiologi Agama mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku beragama.
2 Sosiologi Politik mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku berpolitik.
3 Sosiologi Pendidikan mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku pendidikan
4 Sosiologi Ekonomi mempelajari fenomena kehidupan masyarakat yang berhubungan dengan perilaku ekonomi
5 Sosiologi Hukum mempelajari kaitan antara fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan hukum
6 Sosiologi Industri menekankan pada perkembangan industri seiring dengan perkembangan masyarakat
7 Sosiologi Pembangunan mengkaji masyarakat dan segala pola aktivitasnya di dalam pembangunan
8 Sosioologi Pedesaan mempelajari masyarakat pedesaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai lingkungan tempat tinggalnya.
9 Sosiologi Perkotaan mempelajari masyarakat perkotaan dan segala pola interaksi yang dilakukannya sesuai lingkungan tempat tinggalnya
10 Sosiologi Kesehatan mengkaji cara penerapan berbagai teori sosiologi dalam menganalisis masalah yang berhubungan dengan kesehatan
Selain cabang kelilmuan yang disebutkan tersebut, masih banyak cabang-cabang ilmu sosiologi yang lain, kalian bisa mencari sumber lain di internet.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar