INTERAKSI SOSIAL
1. Iinteraksi Sosial
Interaksi Sosial yaitu
hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
2. Syarat-syarat
Interaksi Sosial
a. Kontak
Sosial
Kontak adalah hubungan masing-masing
tanpa harus bersentuhan fisik satu sama lainnya, bisa menggunakan alat-alat
dari yang tradisional sampai kepada yang modern.
Kontak Sosial adalah hubungan antara
satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial
dan masing-masing pihak saling bereaksi antara satu dengan lain meski tidak harus
bersentuhan secara fisik.
Atas dasar itu kontak dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
1.
Kontak Primer
yaitu kontak yang terjadi secara bertatap muka
Contoh : Ayah
bercakap-cakap dengan ibu
2. Kontak Sekunder yaitu apabila pesan
disampaikan dari pihak pertama kepada pihak kedua melalui pihak ketiga atau
melalui media komunikasi. Kontak sekunder ada 2 yaitu :
a. Kontak Sekunder Langsung : yaitu kontak
yang terjadi antara kedua belah pihak melalui alat tertentu. Misalnya
: Ibu bercakap-cakap dengan tetangganya lewat telepon.
b.
Kontak Sekunder
tidak Langsung : yaitu kontak dengan melalui orang lain ( pihak ketiga ). Misalnya
: Ibu berpesan kepada pak sopir agar ayah segera pulang dari kantor karena adik
sakit.
b. Komunikasi
Komunikasi
yaitu suatu penyampaian fakta, sikap, emosi atau segala bentuk kesadaran
dikalangan manusia atau penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain
sehingga terjadi pengertian bersama.
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Gillin dan Gillin membagi bentuk
interaksi social ada 2 yaitu :
a. Proses
Assosiatif
Adalah
suatu proses yang cenderung untuk bersatu serta meningkatnya rasa solidaritas
anggota kelompok yaitu meliputi :
1) Kerjasama
( cooperation ), merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial dimana
orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial dalam rangka memenuhi
kepentingan atau kebutuhan bersama.
Kerjasama macamnya :
a)
Kerjasama Spontan
( spontaneous cooperation ) : kerjasama timbul secara spontan.
b)
Kerjasama langsung
( directed cooperation ) : kerjasama yang terjadi adanya perintah atasan /
pengawas.
c)
Kerjasama kontrak
( contractual cooperation ) : kerjsama yang berlangsung atas dasar ketentuan
yang disetujui bersama dalam jangka waktu.
d)
Kerjsama
tradisional ( tradisonal cooperation ) : kerjasama yang terbentuk adanya sistem
tradisi yang kondusif ( kerjasama merupakan unsur kerukunan dari sistem sosial
)
2)
Akomodasi,
merupakan suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan
kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan
3)
Asimilasi, proses
sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama
sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya
membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran
4)
Akulturasi, adalah
proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian
dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang
asli.
b. Proses Dissosiatif
Yaitu
proses yang cenderung ke arah timbulnya perpecahan dan merenggangkan
solidaritas kelompok yaitu meliputi :
1) Kompetisi
( persaingan ) yaitu suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok
sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan / hasil secara kompetitif tanpa
menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawan
2) Kontravensi,
proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidakpastian, keraguan, penolakan dan
penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka
3) Pertentangan
( konflik ) yaitu proses sosial antara perorangan atau kelompok masyarakat
tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar
sehingga menimbulkan jurang pemisah diantara mereka yang bertikai
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto terdapat
empat faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
a. Imitasi, yaitu suatu tindakan sosial
meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara
berlebihan. Misalnya seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal
yang berambut gondrong, memakai perhiasan yang berlebihan, dan suka
minum-minuman keras.
b. Identifikasi, kecenderungan dalam diri
seorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi meupakan proses
lebih lanjut dari imtasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah kuat.
Misalnya seorang remaja yang mengidentifikasikan dirinya dengan seorang
penyanyi terkenal yang ia kagumi.
c. Motivasi, dorongan, rangsangan,
pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga
orang yang diberi motivasi melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis,
rasional dan penuh tanggung jawab.
d. Sugesti, adalah pemberian pengaruh atau
pandangan dari satu pihak kepihak lain, akibatnya pihak yang dipengaruhi akan
tergerak mengikuti pengaruh tersebut dan menerimanya baik secara sadar atau
tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Misalnya seorang yang menderita
penyakit menahun akan mudah terpengaruh untuk pergi ke dukun dari pada dokter
e. Simpati, proses seseorang merasa
tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk
mengerti atau memahami perasaan atau pun bekerja sama dengannya.
f.
Empati, hampir
mirip dengan simpati dan merupakan tindak lanjut dari simpati karena tidak
hanya sekedar tertarik tetapi lebih menjiwai ( lebih terlihat emosional ).
Contoh : jika kita melihat keluarga
yang terkena musibah, sikap empati membuat kita seolah-olah ikut merasakan
akibat musibah itu.
5.
Ciri-ciri
Interaksi Sosial
a. Jumlah
pelakunya lebih dari 1 orang
b. Terjadinya komunikasi antara pelaku
melalui kontak sosial
c. Mempunyai
maksud dan tujuan yang jelas
d. Dilakukan melalui pola sistem sosial
tertentu
Pola yang
mendasari interaksi sosial memiliki beberapa syarat, antara lain :
a. Tujuan
jelas
b. Kebutuhan
jelas dan bermanfaat
c. Adanya
kesesuaian dan hasil guna
d. Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar