Selasa, 09 April 2013

INTERAKSI SOSIAL



INTERAKSI  SOSIAL

1.  Iinteraksi Sosial
Interaksi Sosial yaitu hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

2.  Syarat-syarat Interaksi Sosial
a.  Kontak Sosial
Kontak adalah hubungan masing-masing tanpa harus bersentuhan fisik satu sama lainnya, bisa menggunakan alat-alat dari yang tradisional sampai kepada yang modern.
Kontak Sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi antara satu dengan lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

Atas dasar itu kontak dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
1.     Kontak Primer yaitu kontak yang terjadi secara bertatap muka
Contoh : Ayah bercakap-cakap dengan ibu
2.     Kontak Sekunder yaitu apabila pesan disampaikan dari pihak pertama kepada pihak kedua melalui pihak ketiga atau melalui media komunikasi. Kontak sekunder ada 2 yaitu :
a.     Kontak Sekunder Langsung : yaitu kontak yang terjadi antara kedua belah pihak melalui alat tertentu. Misalnya : Ibu bercakap-cakap dengan tetangganya lewat telepon.
b.     Kontak Sekunder tidak Langsung : yaitu kontak dengan melalui orang lain ( pihak ketiga ). Misalnya : Ibu berpesan kepada pak sopir agar ayah segera pulang dari kantor karena adik sakit.

b.  Komunikasi
Komunikasi yaitu suatu penyampaian fakta, sikap, emosi atau segala bentuk kesadaran dikalangan manusia atau penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian bersama.

3.  Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Gillin dan Gillin membagi bentuk interaksi social ada 2 yaitu :
a.   Proses Assosiatif
Adalah suatu proses yang cenderung untuk bersatu serta meningkatnya rasa solidaritas anggota kelompok yaitu meliputi :
1)     Kerjasama ( cooperation ), merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial dimana orang atau kelompok melaksanakan interaksi sosial dalam rangka memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama.
Kerjasama macamnya :
a)     Kerjasama Spontan ( spontaneous cooperation ) : kerjasama timbul secara spontan.
b)     Kerjasama langsung ( directed cooperation ) : kerjasama yang terjadi adanya perintah atasan / pengawas.
c)     Kerjasama kontrak ( contractual cooperation ) : kerjsama yang berlangsung atas dasar ketentuan yang disetujui bersama dalam jangka waktu.
d)     Kerjsama tradisional ( tradisonal cooperation ) : kerjasama yang terbentuk adanya sistem tradisi yang kondusif ( kerjasama merupakan unsur kerukunan dari sistem sosial )
2)     Akomodasi, merupakan suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan
3)     Asimilasi, proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran
4)     Akulturasi, adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli.

b.      Proses Dissosiatif
Yaitu proses yang cenderung ke arah timbulnya perpecahan dan merenggangkan solidaritas kelompok yaitu meliputi :
1)  Kompetisi ( persaingan ) yaitu suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan / hasil secara kompetitif tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawan
2)  Kontravensi, proses sosial yang ditandai oleh adanya ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka
3)  Pertentangan ( konflik ) yaitu proses sosial antara perorangan atau kelompok masyarakat tertentu akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan jurang pemisah diantara mereka yang bertikai


4.     Faktor-faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto terdapat empat faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
a.  Imitasi, yaitu suatu tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Misalnya seorang siswa meniru penampilan seorang penyanyi terkenal yang berambut gondrong, memakai perhiasan yang berlebihan, dan suka minum-minuman keras.
b.  Identifikasi, kecenderungan dalam diri seorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi meupakan proses lebih lanjut dari imtasi dan proses sugesti yang pengaruhnya telah kuat. Misalnya seorang remaja yang mengidentifikasikan dirinya dengan seorang penyanyi terkenal yang ia kagumi.
c.  Motivasi, dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga orang yang diberi motivasi melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh tanggung jawab.
d.  Sugesti, adalah pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepihak lain, akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh tersebut dan menerimanya baik secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Misalnya seorang yang menderita penyakit menahun akan mudah terpengaruh untuk pergi ke dukun dari pada dokter
e.  Simpati, proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari oleh keinginan untuk mengerti atau memahami perasaan atau pun bekerja sama dengannya.
f.   Empati, hampir mirip dengan simpati dan merupakan tindak lanjut dari simpati karena tidak hanya sekedar tertarik tetapi lebih menjiwai ( lebih terlihat emosional ).
Contoh : jika kita melihat keluarga yang terkena musibah, sikap empati membuat kita seolah-olah ikut merasakan akibat musibah itu.

5.     Ciri-ciri Interaksi Sosial

a.  Jumlah pelakunya lebih dari 1 orang
b.  Terjadinya komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial
c.  Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
d.  Dilakukan melalui pola sistem sosial tertentu

Pola yang mendasari interaksi sosial memiliki beberapa syarat, antara lain :
a.  Tujuan jelas
b.  Kebutuhan jelas dan bermanfaat
c.   Adanya kesesuaian dan hasil guna
d.  Adanya kesesuaian dengan kaidah-kaidah yang berlaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar