Senin, 08 April 2013

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU



SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU TENTANG MASYARAKAT

A. Sejarah perkembangan sosiologi
       Sosiologi merupakan ilmu yang relatif baru dibandingkan dengan ilmu social yang lainnya, apalagi kalau dibandingkan dengan ilmu alam.
       Pada awal kelahirannya, sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang dikembangkan oleh Auguste Comte dari Perancis di pertengahan abad ke-18. Dalam perkembangannya,membatasi kajiannya terhadap masyarakat sebagai ilmu murni. Ketika berbagai metode penelitian masyarakat mulai dikembangkan, sosiologi dapat diterapkan sebagai ilmu pengetahuan terapan atau praktis.
       Saat ini sosiologi tidak hanya diajarkan perguruan tinggi, SMA saja tetapi diajarkan juga di SMP(Permendiknas No. 22 Th 2006, tentang standar isi IPS SMP). Hal tersebut dilakukan agar para siswa sedini mungkin mampu mengenal , menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah yang terjadi dilingkungan masyarakatnya.
B. Pengertian sosiologi
      Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socious dan logos. Socious (bahasa latin) artinya teman, dan logos (bahasa yunani) artinya kata,perkataan atau pembicaraan. Secara harfiah berarti berbicara mengenai teman atau masyarakat.
      Beberapa definisi sosiologi menurut beberapa ahli :
a.    Auguste Comte : suatu ilmu yang mempelajari manusia sebagai makluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya (terwujud dalam asosiasi, lembaga, peradapan).
b.    Max Weber  : sosiologi mempelajari tindakan – tindakan social.
c.    Roucek dan Warren  : ilmu yang mempelajari manusia dalam kelompok. Misalnya interaksi social sesame anggota masyarakat RT, RW, dusun, dan nagari.
d.    Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi  : ilmu yang mempelajari struktur social dan proses – proses social, termasuk perubahan – perubahan social.
e.    Soerjono Soerkanto  : sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan – hubungan antara orang – orang dalam masyarakat.
f.     Pitirim A. Sorokin  : ilmu yang mempelajari ;
1)    hubungan pengaruh timbale balik antara gejala social dan non social, seperti pengaruh iklim dan watak manusia, dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi penduduk.
2)    Ciri – ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena social yang terjadi dalam masyarakat.
3)    Hubungan maupun pengaruh timbale balik antara berbagai  gejala social seperti, gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hokum dengan ekonomi, dan gerakan masyarakat dengan politik.
C.  Sifat hakekat sosiologi  ;
a.    Sosiologi termasuk rumpun ilmu social yang bersangkut paut dengan gejala kemasyarakatan.
b.    Sosiologi merupakan  ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan apa yang seharusnya terjadi.
c.    Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni, bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan. Walaupun demikian, sosiologi dapat diterapkan dalam membantu masalah social di masyarakat.
d.    Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak , artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
e.    Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian- pengertian dan pola – pola umum, yaitu meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hokum – hokum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakekat, isi dan struktur masyarakat.
f.     Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang digunakannya.
g.    Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan khusus, artinya mengamati dan mempelajari gejala – gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.
D. Ciri- ciri sosiologi sebagai ilmu ;
  1. Sosiologi bersifat empiris karena berdasarkan pada pengamatan (observasi) terhadap pada kenyataan social . dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis artinya selalu berusaha untuk menyusun kesimpulan dari hasil –
hasil observasi untuk menghasilkan teori keilmuan.
  1. Sosiologi bersifat kumulatif artinya teori – teori sosiologi dibentuk atas dasar teori – teori   yang sudah ada. Kemudian diperbaiki, diperdalam dan diperluas.
  2. Sosiologi bersifat non etis, artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya fakta tetapi menjelaskan fakta secara analistis dan apa adanya.
E. Objek  studi sosiologi
     Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut.
F. Kegunaan sosiologi sebagai ilmu social ;
a.    Perencanaan social
Perencanaan social adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan kehidupan masyarakat ilmiah dan bertujuan untuk mengatasi berbagai hambatan . Perencanaan social
Lebih bersifat preventif.
   
b.    Penelitian
Dalam bidang penelitian masyarakat, sosiologi memiliki kelebihan dibandingkan dengan ilmu – ilmu yang lain  karena ;
1)    memahami simbul kata – kata, kode, serta berbagai objek penelitian empiris.
2)    Pemahaman terhadap pola – pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
3)    Kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai fenomena social yang timbul dalam masyarakat, terlepas dari prasangka – prasangka subjektif.
4)    Kemampuan melihat kecenderungan – kecenderungan  arah perubahan pola tingkah laku anggota masyarakat atas sebab – sebab tertentu.
5)    Kehati – hatian dalam menjaga pemikiran yang rasional sehingga tidak terjebak dalam pola piker yang tidak jelas.
c.    Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu.
Kegunaan sosiologi dalam usaha – usaha pembangunan sebagai berikut ;
1)    Tahap perencanaan
2)    Tahap pelaksanaan
3)    Tahap evaluasi
d.    Pemecahan masalah
Masalah social adalah suatu ketidak sesuaian antara unsure – unsure social yang membahayakan kehidupan masyarakat.

2 komentar: